This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Selasa, 14 April 2015
Senin, 13 April 2015
10.31
No comments
TENTANG STRUKTUR
BETON BERTULANG
1.
Bahan Dan Sifat Beton Bertulang
Kayu, besi dan beton bertulang merupakan tiga bahan utama suatu struktur dibentuk. Beton bertulang adalah kombinasi dua unsur bahan, yaitu tulangan baja dan beton yang digunakan secara bersama, sehingga desain struktur elemen beton bertulang dilakukan berdasarkan prinsip yang berbeda dengan perencanaan desain satu bahan.
Sistem struktur yang dibangun dengan beton bertulang, seperti bangunan gedung, jembatan, dinding penahan tanah, terowongan , tanki, saluran air dan lainnya, dirancang dari prinsip dasar desain dan penelitian elemen beton bertulang yang menerima gaya aksial, momen lentur, gaya geser, momen puntir, atau kombinasi dari jenis gaya-gaya dalam tersebut. Prinsip dasar desain ini berlaku umum bagi setiap tipe sistem struktur selama diketahui variasi gaya aksial, momen lentur, gaya geser dan unsur gaya dalam lainnya, serta bentang dan dimensi setiap elemen.
Secara umum pembahasan analisis dan desain dilakukan secara terpisah, tetapi untuk struktur beton bertulang, kedua bahasan ini dalam prosedur perencanaannya merupakan satu siklus; sebab umumnya sistem struktur beton bertulang merupakan sistem struktur statik tak tentu; di mana dimensi penampang elemen harus ditetapkan terlebih dahulu bagi analisis sebelum dilakukan desain akhir.
Pada beton bertulang, unsur beton mempunyai kekuatan tekan yang besar, tetapi tidak mampu menerima tegangan tarik., sehingga tulangan baja yang ditanam dalam beton menjadi unsur kekuatan yang memikul tegangan tarik.
Tulangan
baja juga digunakan untuk menerima tegangan tekan , karena baja sanggup menahan
kekuatan tekan seperti kekuatan tarik, sehingga pemasangan tulangan pada daerah
tekan dinamakan tulangan tekan
.
Kombinasi kerja antara beton dan baja berdasarkan beberapa hal :
Kombinasi kerja antara beton dan baja berdasarkan beberapa hal :
a. Lekatan antara tulangan baja
dengan beton yang mencegah slip tulangan terhadap beton (sifat monolit)
bahan.
b. Sifat kedap beton yang mencegah
proses korosi tulangan.
c. Derajat
pemuaian akibat panas yang sama antara baja dan beton yang meniadakan beda
tegangan antara dua permukaan
bahan.
2. Pengertian Dan
Sifat Unsur Beton
Beton
adalah Batuan buatan yang terjadi sebagai hasil pengerasan suatu campuran
tertentu dari semen, air dan agregat (batu pecah, kerikil, dan pasir)
Pengertian sifat
bahan beton perlu dipahami untuk menjadi parameter bagi perencanaan elemen
struktur beton.
Agregat adalah material granular, seperti pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai secara bersama-sama dengan suatu media pengikat semen hidraulik membentuk beton. Selain agregat, terdapat agregat ringan yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat sekitar 1100 kg/m3.
Agregat adalah material granular, seperti pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai secara bersama-sama dengan suatu media pengikat semen hidraulik membentuk beton. Selain agregat, terdapat agregat ringan yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat sekitar 1100 kg/m3.
Klasifikasi agregat yang umum adalah sbb :
·
Agregat halus seperti pasir sebagai hasil desintegrasi
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dengan
ukuran butir terbesar 5.0 mm.
·
Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil
desintegrasi batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah
batu dan mempunyai ukuran butir antara 5-40 mm.
Beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan
luas dan jumlah tulangan tertentu untuk mendapatkan suatu penampang yang
berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya
yang bekerja. Apabila beton mempunyai berat isi 2200 - 2500 kg/m3 maka disebut
beton berat normal.
Tegangan adalah intensitas gaya per satuan luas.Kuat tekan beton yang disyaratkan adalah kuat tekan yang ditetapkan dari hasil perencanaan campuran beton dengan benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, yang dinyatakan dalam mega pascal (MPa).
Untuk definisi parameter kekuatan beton bertulang, kuat tarik leleh merupakan tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh dari tulangan. Satuan dari kuat tarik leleh ini dalam megapascal (MPa).Kuat nominal didefinisikan sebagai kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metoda perencanaan sebelum dikalikan dengan suatu faktor reduksi yang sesuai. Sedangkan kuat perlu adalah kekuatan komponen struktur atau penampang yang diperlukan menahan beban terfaktor atau momen dan gaya-dalam akibat suatu kombinasi muatan/beban.Kuat rencana didefinisikan sebagai kuat nominal yang dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan. Dalam perencanaan diperlukan parameter modulus elastisitas yang dinyatakan dari rasio antara tegangan normal tarik atau tekan dengan regangan dari unsur elemen dibawah batas proporsional dari material.
Tegangan adalah intensitas gaya per satuan luas.Kuat tekan beton yang disyaratkan adalah kuat tekan yang ditetapkan dari hasil perencanaan campuran beton dengan benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, yang dinyatakan dalam mega pascal (MPa).
Untuk definisi parameter kekuatan beton bertulang, kuat tarik leleh merupakan tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh dari tulangan. Satuan dari kuat tarik leleh ini dalam megapascal (MPa).Kuat nominal didefinisikan sebagai kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metoda perencanaan sebelum dikalikan dengan suatu faktor reduksi yang sesuai. Sedangkan kuat perlu adalah kekuatan komponen struktur atau penampang yang diperlukan menahan beban terfaktor atau momen dan gaya-dalam akibat suatu kombinasi muatan/beban.Kuat rencana didefinisikan sebagai kuat nominal yang dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan. Dalam perencanaan diperlukan parameter modulus elastisitas yang dinyatakan dari rasio antara tegangan normal tarik atau tekan dengan regangan dari unsur elemen dibawah batas proporsional dari material.
Klasifikasi beton
Berdasarkan volume beton dibedakan atas:
1.
Beton biasa (Ordinary concrete)
2.
Beton ringan (Light weight concrete)
3.
Beton penyekat panas (Heat insulation concrete)
Sifat-sifat Dasar Beton
·
Beton harus
memenuhi kekuatan yang direncanakan
·
Campuran beton harus mempunyai suatu mibilitas
tertentu
·
Campuran beton tidak boleh mengalami segregasi
(pemisahan selama pengecoran)
Kekuatan Beton
Beton
sangat tahan terhadap tekanan dibanding terhadap gaya-gaya lainnya. kuat tekan merupakan
ciri yang terpenting dari kuat tidaknya beton.
Ø Kuat
tekan beton tergantung
a) Aktivitas
semen
b) Perbandingan
air dan semen
c) Kwalitas
agregat
d) Kondisi
pengerasan
3.Bagian Struktur
Beton Bertulang
Struktur Beton Konvensional
Terdiri
dari :
-
balok
-
kolom
-
pelat
Angka-angka dimensi
dapat dinyatakan :
Dalam meter : panjang
balok, jarak antar balok, tinggi kolom, panjang dan lebar pelat
Dalam sentimeter :
lebar dan tinggi balok, lebar dan tebal kolom, tebal pelat.
Dalam milimeter :
diameter tulangan
A. TULANGAN
BETON
·
Tulangan dapat berupa besi polos atau besi ulir.
·
Notasi untuk menyatakan ukuran yaitu besarnya diameter
pada besi polos diberi notasi Ф dan pada besi ulir (deformed) dengan notasi D
(huruf D besar).
·
Contoh penulisan :
·
2Ф12 berarti 2 batang besi polos dengan diameter 12 mm
·
Ф14 – 200, berarti batang besi polos diameter 14 mm
berjarak 200 mm
·
5D20, berarti 5 batang besi berulir dengan diameter 20
mm
·
D20 – 150 berarti batang besi berulir diameter 20
berjarak 150 mm
B. BALOK
BETON
Balok
direncanakan untuk menahan tegangan tekan dan tegangan tarik yang diakibatkan
oleh beban lentur yang bekerja padabalok tersebut. Karena sifat beton yang
kurang mampu dalam menahan tegangan tarik maka beton diperkuat dengan tulangan
baja pada daerah dimana tegangan tarik itu bekerja. Selain gaya lentur hal lain
yang harus diperhatikan dalam perencanaan balok antaralain adalah kapasitas
geser, defleksi, retak dan panjang penyaluran yang harus sesuai dengan
persyaratan.
·
Perletakan balok dapat bebas atau terjepit.
·
Penggambarannya dengan penampang memanjang dan
beberapa penampang melintang sesuai dengan keperluan sehingga dapat menjelaskan
penulangan yang diberikan.
·
Balok yang menahan balok anak atau pelat, maka balok
anak atau pelat tidak digambarkan penulangannya tetapi daerahnya diberikan
bayang-bayang (silhuet).
Gambar balok di atas
tumpuan bebas
Gambar Balok dengan
pelat di atas tumpuan jepit
C. KOLOM
BETON
·
Kolom umumnya berbentuk persegipanjang, bujursangkar
atau bulat.
·
Penulangannya dapat secara simetri atau mengelilingi
sisinya.
·
Penyambungan penulangan dilaksanakan secara praktis pada
permukaan suatu lantai atau di tengah kolom.
·
Tulangan di bagian bawah dibengkokkan ke dalam dulu
dan menjadi stek dengan panjang kurang lebih 40 kali diameternya.
Gambar kolom dengan
tulangan simetri
D. PELAT
BETON
Pelat
beton bertulang yaitu struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang dengan
bidang yang arahnya horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus pada apabila
struktur tersebut.Ketebalan bidang pelat ini relatif sangat kecil apabila
dibandingkan dengan bentang panjang/lebar bidangnya.Pelat beton ini sangat kaku
dan arahnya horisontal, sehingga pada bangunan gedung, pelat ini berfungsi
sebagai diafragma/unsur pengaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk
mendukung ketegaran balok portal.
Pelat
beton bertulang banyak digunakan pada bangunan sipil, baik sebagai lantai
bangunan, lantai atap dari suatu gedung, lantai jembatan maupun lantai pada
dermaga. Beban yang bekerja pada pelat umumnya diperhitungkan terhadap beban
gravitasi (beban mati dan/atau beban hidup). Beban tersebut mengakibatkan
terjadi momen lentur (seperti pada kasus balok).
Tumpuan pelat
Untuk merencanakan
pelat beton bertulang yang perlu dipertimbangkan tidak hanya pembebanan saja,
tetapi juga jenis perletakan dan jenis penghubung di tempat tumpuan. Kekakuan
hubungan antara pelat dan tumpuan akan menentukan besar momen lentur yang
terjadi pada pelat.
Untuk bangunan
gedung, umumnya pelat tersebut ditumpu oleh balok-balok secara monolit, yaitu :
Pada gambar (a) pelat dan balok dicor bersama-sama
sehingga menjadi satu-kesatuan,
pada gambar (b) ditumpu oleh dinding-dinding bangunan
pada gambar (c)Kemungkinan lainnya, yaitu pelat
didukung oleh balok-balok baja dengan sistem
dan gambar (d) atau didukung oleh kolom secara
langsung tanpa balok, yang dikenal dengan pelat cendawan
Jenis perletakan pelat pada balok
Kekakuan hubungan antara pelat dan konstruksi pendukungnya (balok) menjadi satu bagian dari perencanaan pelat. Ada 3 jenis perletakan pelat pada balok, yaitu sbb :
1) Terletak bebas
Keadaanini terjadi jika pelat diletakkan begitu saja di atas balok, atau antara pelat dan balok tidak dicor bersama-sama, sehingga pelat dapat berotasi bebas pada tumpuan tersebut, lihat gambar (1). Pelat yang ditumpu oleh tembok juga termasuk dalam kategori terletak bebas.
2) Terjepit elastis
Keadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor bersama-sama secara monolit, tetapi ukuran balok cukup kecil, sehingga balok tidak cukup kuat untuk mencegah terjadinya rotasi pelat. (lihat gambar (2))
3) Terjepit penuh
Keadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor bersama-sama secara monolit, dan ukuran balok cukup besar, sehingga mampu untuk mencegah terjadinya rotasi pelat (lihat gambar(3)).
Kekakuan hubungan antara pelat dan konstruksi pendukungnya (balok) menjadi satu bagian dari perencanaan pelat. Ada 3 jenis perletakan pelat pada balok, yaitu sbb :
1) Terletak bebas
Keadaanini terjadi jika pelat diletakkan begitu saja di atas balok, atau antara pelat dan balok tidak dicor bersama-sama, sehingga pelat dapat berotasi bebas pada tumpuan tersebut, lihat gambar (1). Pelat yang ditumpu oleh tembok juga termasuk dalam kategori terletak bebas.
2) Terjepit elastis
Keadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor bersama-sama secara monolit, tetapi ukuran balok cukup kecil, sehingga balok tidak cukup kuat untuk mencegah terjadinya rotasi pelat. (lihat gambar (2))
3) Terjepit penuh
Keadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor bersama-sama secara monolit, dan ukuran balok cukup besar, sehingga mampu untuk mencegah terjadinya rotasi pelat (lihat gambar(3)).
mohon maaf jika
gambarnya tidak dapat ditampilkan....mungkin karna penulis belum mahir dalam
menulis blog....untuk itu mohon kritik dan sarannya....
ARTI KEHIDUPAN
09.13
No comments
Arti Kehidupan
Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat manusia.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa.
Langganan:
Postingan (Atom)